Jalan-jalan ke Jogya memang tak pernah membosankan. Kota ini punya sejuta daya tarik yang membuat kita mau datang dan datang lagi. Setiap kali bertugas ke Jogya, aku selalu menyempatkan diri menyusuri sepanjang jalan Malioboro. Rasanya menyenangkan melihat berbagai barang yang dijual para pedagang Malioboro, mulai baju batik, wayang, kaos khas Jogya, sandal kulit hingga beragam asesories bisa kita dapatkan di sini. Harganya juga murah tetapi dengan catatan kita harus pintar-pintar menawar. Minggu lalu saat aku kembali datang ke Jogya aku pun melakukan hal yang sama, yaitu berjalan-jalan mulai dari setasiun Tugu hingga benteng Vradeburg. Setelah selesai mengantar teman berburu scarf dengan harga murah di Mirota batik, kami pun merasa kelaparan. Tetapi terus terang aku dan teman-teman kurang begitu tertarik dengan makanan yang dijual di sepanjang jalan Malioboro. Oleh karena itu kami memutuskan mencari kuliner lain khas Jogya. Salah satu teman baikku yang berdomisili di Jogya langsung mengajak kami menuju ke kawasan jalan Kaliurang. Semula kupikir ia akan membawa kami ke daerah Pakem atau Kaliurang atas. Ternyata aku salah, sebab setelah melewati jalan Kaliurang km 8 ia membelokkan mobilnya ke kiri. Aku sempat melihat bahwasanya kami melewati perumahan Merapi View (salah satu perumahan elite di utara Jogya) sebelum berhenti di sebuah warung. Tertulis di kain spanduknya Warung Kupat Tahu Kancilan Jl. Kapten Haryadi, Sinduhardjo, Ngaglik Sleman Jogyakarta.
Aku pun turun dari mobil dan masuk ke dalam warung tersebut. Menurutku menyenangkan karena terletak di dekat persawahan sehingga hawanya masih sejuk. Bangunan warungnya juga separo tembok saja seperti bangunan depan rumah khas Jawa Tengah yang lama. Kami pun memesan beberapa porsi kupat tahu untuk disantap. Sembari menunggu kupat tahu dihidangkan, kami menyantap tempe goreng tepung yang baru turun dari wajan (panas) dan menyeruput segelas tape ketan hijau panas. Wow uenak banget.
Tiba saat kupat tahu disajikan. Aku langsung buru-buru memotretnya sebentar karena sudah tak sabar untuk memakannya. Dalam sepiring Kupat Tahu ini berisi beberapa iris kupat, beberapa iris tahu goreng setengah matang, kul mentah, taoge rebus, taburan bawang merah, rajangan seledri dan kerupuk.
Sedangkan bumbunya sepertinya merupakan perpaduan dari kecap, kacang tanah goreng, bawang putih, cabe rawit, air, gula dan garam. Rasa kupat tahu ini ternyata enak juga antara manis, asin dan pedas. Makanya tak heran bila banyak pembelinya. “Warung kupat tahu ini sudah berdiri sejak tahun 1991,” kata bu Kardi, pemilik warung kupat tahu Kancilan. Menurutnya, mereka biasa buka warungnya dari jam 8 pagi hingga 8 malam. Pelanggannya tak tanya warga sekitar warung tersebut.
Karena ketagihan tahu kupat bikinan bu Kardi, para pelanggan dari berbagai wilayah Jogya mau jauh-jauh makan disini. Apalagi harganya memang masih murah. Seporsi kupat tahu hanya dihargai sebesar 5 ribu perak. Boleh Anda coba mampir kesana kalau sedang berlibur ke Jogya. Kalau anda belum sempat ke sana di surabaya juga ada satu tempat buat makan kupat tahu ala jawa tengahan yaitu di warung sate pak MEI, tempatnya di daerah pagesangan sebelum masjid Al Akbar dari arah jalan ahmad yani sebelum Carefour masuk ke kiri arah masjid Al Akbar. Kupat tahu di warung ini boleh dicoba, khususnya bagi anda yang gemar masakan ala jawa tengahan, pakok e maknyuss.
harryw.blog.perbanas.ac.id